Hatiku sedang tak menentu. Kecemasan yang tak berarti hilir mudik berkecamuk. Aku ingin ini berhenti, hilang, dan tenang. Aku ingin menghirup udara ketenangan bersama pujaan hatiku.
Alangkah bahagianya bila dia ada di sisiku. Mendampingiku menghadapi masa depan ku. Menyejukkan hatiku dan meyakinkan ku bahwa segalanya akan baik2 saja.
Tetapi dia masih disana. Jauh dariku dengan segala kesibukannya. Sulit bagiku untuk meraihnya. Mulut ini seperti terkunci bila dihadapkan dengan dirinya. Tanda2 keiyaan ku tak sedikit kukirim padanya. Mungkin tak terbaca olehnya. Hanya berharap dalam hati bahwa dia pun menginginkan diriku.
Sungguh sesak dada ini. Dia lah yang kuinginkan. Dia lah yang selalu hadir di hati ku. Dia,,dia,,dia,, yang tak kunjung memberikan isyarat hati padaku.
Aku pun belajar untuk realistis. Hatinya entah diserahkan pada siapa. Aku harus,,, harus bisa menerima dengan lapang dada.
Tetapi, hati ini masih mengharap. Sesuatu keajaiban akan tiba dan dia akan datang untukku. Walaupun hanya hayalku semata, tetapi aku bisa membayangkan diriku bahagia bersamanya.
Tuhan,
hati ini masih bertanya
kemanakah akan pergi??
Berulang ku mencoba berpaling darinya. Namun apa yang terjadi?? Bukan berdamai dengan hatiku malah makin dan semakin aku mencintainya.
Tuhan, sungguh aku sangat mencintai dia
Hatiku buta olehnya
Aku butuh dia
Kirimkanlah dia dan hatinya untukku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar