Tengah malam ini mataku masih terjaga. Rasa kantuk belum menyapa. Berkecamuk perihal penting dan tak penting di kepalaku. Ingin ku tanggal kan sejenak beban hati ini. Namun, entah kemana akan kubuang. Kali ciliwung sudah terlalu keruh, sungai Batanghari pun sudah menjadi coklat pekat.
Aku hanya manusia biasa yang diberikan cinta, benci, sedih, senang oleh Yang Kuasa.
Aku tak berkutik pabila rasa gundah itu datang. Entah dari mana. Tiba2 dan menusuk.
Dimana harus ku lampiaskan?? Adakah yang dengan rela meminjamkan telinganya untuk mendengar celotehan ku??
Beruntung aku masi memiliki saudara yang dengan sabar masih mau mendengarkanku bahkan memberikan masukan. Walaupun usianya lebih muda dari ku. Tetapi ku akui sikapnya menghadapi suatu permasalahan jauh lebih dewasa daripada diriku yang mudah sekali terpancing emosi.
Aku malu akan diriku sendiri. Hingga usia 23 tahun ini, pengendalian emosional masih sangat cetek sekali.
Mau jadi apa kau Wen??
Cari perkara aja terus,,,!!!!!
1 komentar:
cuma pengen bilang:
tangis, sedih, tawa, bahagia, gundah, bimbang, itu adalah galaksimu, galaksiku juga, galaksi orang-orang pada umumnya..
hanya kamu sebagai pemimpin galaksi mu yang tau bagaimana membuat mereka nyaman..
menceritakannya pd sodaramu dan mendengarkan masukannya adalah satu hal yg terbaik yg kmu lakukan untuk galaksi mu pemimpin..dan lihat kini kamu telah membuat mereka [galaksimu]nyaman *sedikitnya setidakny*
[hihihi..dak ngerti yo wen???emg agk stres yg ksh komen inih]
satu lagi: hidup adalah proses belajar,,emosi itu adalah luapan2 'pewarna kehidupan' yg memberi rasa dlm jiwa..
hubungan keduanya itu adl bhw slm hidup kita belajar bgmn menyeimbangkan emosi jiwa..
so dont give up hunny,,keep try n learning..
[nyambung dak nyambung lah yo komennyoo..hihihihihi] :b
Posting Komentar